Proposal penelitian kualitatif pendidikan matematika
PENGARUH SIFAT PERCAYA DIRI DAN KEAKTIFAN BELAJAR
DI
KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
SISWA
KELAS VIII SMP NEGERI 3 NGUNUT SEMESTER GENAP
TAHUN
PELAJARAN 2013/2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Pendidikan
memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
karena pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia.
Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia.
Oleh karena itu untuk membentuk suatu bangsa yang baik, maka diperlukan
kualitas pendidikan yang baik.
Untuk
mewujudkan kualitas pendidikan yang baik, maka pemerintah harus lebih serius
dalam bidang pendidikan. Sebab dengan sistem pendidikan yang baik dan
berkulitas diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas. Dalam
upaya peningkatan kualitas pendidikan, hal yang perlu diperhatikan adalah
penyelenggaraan proses pembelajaran. Dimana guru sebagai pendidik, memegang
peranan yang sangat penting dalam keberhasilan proses pembelajaran. Karena
dengan berhasilnya proses pembelajaran diharapkan peserta didik dapat
mengembangkan kemampuannya sehingga dapat menghasilkan peserta didik yang
berkualitas.
Hudojo
(2005: 71) dalam bukunya mengatakan bahwa “belajar merupakan suatu proses aktif
dalam memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru sehingga menyebabkan
perubahan tingkah laku”. Jadi dapat dikatakan belajar merupakan perubahan
tingkah laku seseorang akibat dari pengalaman yang telah didapatkan melalui
pengamatan, pendengaran, membaca, dan meniru yang terjadi didalam lingkungnya
(keluarga, sekolah, maupun masyarakat). Sedangkan pembelajaran adalah proses
interaksi antara pendidik dengan peserta didik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar (Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 20,
tentang Sistem Pendidikan Nasional). Belajar matematika harus dilaksanakan
secara berurutan, karena didalam melaksanakan pembelajaran matematika, materi
sebelumnya akan mendasari materi selanjutnya.
Hal
ini sesuai dengan Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1, tentang
Sistem Pendidikan Nasional yaitu “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Pendidikan
tidak terlepas dari proses pembelajaran sedangkan faktor yang dapat
mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran adalah siswa, bahan pelajaran,
motivasi, metode pembelajaran dan sarana prasarana lainnya (Gagne, 1985: 40).
Dalam
era globalisasi seperti saat ini, salah satu mata pelajaran yang sangat berpengaruh
untuk perkembangan IPTEK adalah matematika. Hudojo
(2005: 18) mengatakan matematika berfungsi mendasari pengembangan IPTEK.
Matematika merupakan pengetahuan esensial sebagai dasar untuk bekerja seumur
hidup dalam abad globalisasi. Dikarenakan penguasaan tingkat tertentu terhadap
matematika diperlukan semua siswa agar kelak dalam hidupnya memungkinkan untuk
mendapatkan pekerjaan yang layak karena abad globalisasi, tiada pekerjaan yang
tanpa matematika. Oleh karena itu salah satu usaha untuk
meningkatkan kualitas pendidikan adalah meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam bidang matematika.
Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berfikir (Hudojo,
2005: 35). Dari proses
berfikir itu matematika dapat tumbuh dan berkembang. Karena didalam ilmu
matematika banyak terdapat suatu objek–objek
yang bersifat abstrak dan erat kaitanya dengan kehidupan sehari–hari. Dengan
adanya matematika manusia dapat berfikir secara logis dalam memecahkan masalah
yang dialami dalam kehidupannya, sedangkan fakta Matematika dihadapan siswa untuk
memenuhi kebutuhan praktis dan memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, dapat berhitung, dapat menghitung isi dan berat, dapat mengumpulkan,
mengolah, menyajikan dan menafsirkan data, dapat menggunakan kalkulator dan
komputer. Matematika
bisa dikatakan sebagai ilmu dasar dari ilmu
pengetahuan yang lain. Sebagai
ilmu dasar, matematika sangat penting dan perlu untuk dikuasai oleh manusia,
oleh sebab itu proses pengenalan dan pengajaran matematika perlu dilakukan
sejak dini agar setiap peserta didik dapat memahami matematika
dengan baik.
Dalam
kegiatan pembelajaran matematika sering kali siswa mengalami sifat kurang percaya diri dan kurang aktif dalam
proses pembelajaran. Salah satu sifat kurang percaya diri
yang dialami siswa adalah sifat kurang aktif tentang malu bertanya dan
berpendapat. Hal ini dikuatkan oleh penelitian yang dilakukan (Ilham: 2010), berdasarkan penelitian yang dilakukan di
SMA Negeri 1 Rembang tahun pelajaran 2009/2010 yang berjudul ”Eksperimentasi
Keaktifan Belajar dan Sifat Percaya Diri Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika di SMA Negeri 1
Rembang Tahun Pelajaran 2009/2010 dan Penelitian yang dilakukan oleh (Efendi:
2007) Tahun Pelajaran 2006/2007 yang berjudul ”Pengaruh Sifat Percaya
Diri dan Keaktifan belajar terhadap
Hasil Belajar Pada Materi Pokok Lingkaran Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2
Mojolaban Tahun Pelajaran 2006/2007 bahwa sifat percaya diri dan keaktifan
belajar siswa sangat berpengaruh dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Sifat percaya diri dan keaktifan belajar siswa saat di
kelas sangat perlu untuk segera ditingkatkan. Berdasarkan hasil wawancara
dengan guru bidang studi Matematika di SMP Negeri 3 Ngunut didapat informasi
bahwa dalam pelaksanaan proses pembelajaran matematika ternyata masih
banyak siswa yang mengalami sifat kurang percaya diri dan kurang aktif belajar di
kelas. Contohnya, saat
pembelajaran berlangsung siswa yang belum mengerti penjelasan dari guru tidak
berani untuk bertanya ataupun mengungkapkan pendapatnya, saat siswa kurang paham penjelasan dari guru didukung ulang dengan sikap
siswa yang cenderung diam ataupun ramai.
Peneliti
ingin dalam proses pembelajaran matematika siswa memiliki
sifat percaya diri dan keaktifan belajar di kelas yang lebih guna menunjang prestasi belajar siswa, dan sebagai alternatif pembelajaran yang belum pernah
dilaksanakan di SMP Negeri 3 Ngunut. Dengan memahami secara jelas sifat percaya
diri dan keaktifan belajar khususnya mapel Matematika di kelas, seorang guru tentunya akan
mengembangkan agar siswanya mencapai hasil
penilaian yang maksimal.
Berangkat dari pemikiran dan kenyataan tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul ”Pengaruh Sifat Percaya Diri
dan Keaktifan Belajar di Kelas Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Ngunut Semester Genap Tahun
Pelajaran 2013/2014”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1.
Apakah
sifat percaya diri berpengaruh
secara signifikan terhadap
prestasi belajar Matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Ngunut semester
genap tahun pelajaran 2013/2014?
2.
Apakah
keaktifan belajar di kelas berpengaruh
secara signifikan terhadap prestasi belajar Matematika siswa kelas VIII SMP
Negeri 3 Ngunut semester genap tahun pelajaran 2013/2014?
3.
Apakah
sifat percaya diri dan keaktifan belajar
di kelas berpengaruh secara signifikan
terhadap prestasi belajar Matematika siswa kelas VIII
SMP Negeri 3 Ngunut semester genap tahun pelajaran 2013/2014?
C.
Tujuan
Penelitian
Berdasarkan dari
rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1.
Untuk mengetahui pengaruh sifat percaya diri terhadap prestasi belajar
Matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Ngunut semester genap tahun pelajaran
2013/2014.
2.
Untuk mengetahui pengaruh
keaktifan belajar di kelas terhadap prestasi belajar Matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 3
Ngunut semester genap tahun pelajaran 2013/2014.
3.
Untuk mengetahui pengaruh
sifat percaya diri dan keaktifan belajar di kelas terhadap prestasi belajar
mata pelajaran Matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Ngunut semester genap
tahun pelajaran 2013/2014.
D.
Manfaat
Penelitian
Setiap penelitian
pastilah mempunyai suatu
manfaat atau kegunaan. Adapun kegunaan atau manfaat dari penelitian
ini adalah:
1.
Bagi siswa
Diharapkan siswa dapat meningkatkan semangat
belajarnya, aktif dalam kegiatan pembelajaran, dan meningkatkan prestasi
belajar siswa
2. Bagi
guru
Diharapkan
dapat menjadi masukan
bagi guru untuk memberi dorongan
kepada peserta didik agar lebih percaya
diri dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, dan guru dapat
menciptakan suasana yg efektif dan kondusif
serta aktif dalam pembelajaran di lingkungan belajar, khususnya lingkungan belajar di kelas.
3. Bagi
sekolah
Sebagai
acuan untuk menentukan kebijakan dalam membantu meningkatkan prestasi belajar
mata pelajaran Matematika siswa.
4.
Bagi Peneliti lain
Sebagai
rujukan, acuan, dan masukan dalam mengembangkan penelitian selanjutnya.
E.
Definisi
Operasional Variabel
Dalam
pembahasan penelitian ini agar lebih terfokus pada pembahasan yang akan dibahas
dan agar tidak terjadi kesalahan persepsi terhadap istilah-istilah dalam
penelitian ini maka perlu dikemukakan definisi sebagai berikut:
1.
Percaya
Diri
Rasa percaya diri adalah “sikap percaya
dan yakin akan kemampun yang dimiliki, yang dapat membantu seseorang untuk
memandang dirinya dengan positif dan realitis sehingga ia mampu bersosialisasi
secara baik dengan orang lain
(Thursan, 2002: 6)
2.
Keaktifan
Belajar
Yang dimaksud dengan
keaktifan belajar dalam penelitian ini adalah suatu proses belajar yang pada
dasarnya peserta didik turut serta dalam melaksanakan proses belajarnya,
terlibat dalam pemecahan masalah, bertanya kepada siswa lain atau guru apabila
tidak memahami persoalan yang dihadapi, aktif memecahkan masalah atau soal (Ainurrahman, 2009: 119).
3.
Prestasi Belajar
Prestasi
Belajar adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik
secara individual maupun kelompok
(Arifin, 2010: 107).
Comments
Post a Comment