Pembelajaran model koooperatif tipe STAD


 Pembelajaran model koooperatif tipe STAD
 (Student Teams Achievement Divisions)
Pembelajaran model koooperatif tipe STAD merupakan” salah satu pembelajaran kooperatif yang diterapkan untuk menghadapi kemampuan siswa yang heterogen. Dimana model ini dipandang sebagai metode yang paling sederhana dan langsung dari pendekatan pembelajaran kooperatif. Metode ini paling awal ditemukan dan dikembangkan oleh para peneliti pendidikan di John Hopkins Universitas Amerika Serikat dengan menyediakan suatu bentuk belajar kooperatif. Di dalamnya siswa diberi kesempatan untuk melakukan kolaborasi dan elaborasi dengan teman sebaya dalam bentuk diskusi kelompok untuk memecahkan suatu permasalahan” (Arindawati, 2004: 83 - 84).

Dalam model pembelajaran ini, masing-masing kelompok beranggotakan 4 – 5 orang yang dibentuk dari anggota yang heterogen terdiri dari laki-laki dan perempuan yang berasal dari berbagai suku, yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Jadi, model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah salah satu model pembelajaran yang berguna untuk menumbuhkan kemampuan kerjasama, kreatif, berpikir kritis dan ada kemampuan untuk membantu teman serta merupakan pembelajaran kooperatif yang sangat sederhana.
Pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri lima komponen utama, yaitu :

1.    Penyajian kelas

Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan penyajian kelas. Penyajian kelas tersebut mencakup pembukaan, pengembangan dan latihan terbimbing.

2.    Kegiatan kelompok

Siswa mendiskusikan lembar kerja yang diberikan dan diharapkan saling membantu sesama anggota kelompok untuk memahami bahan pelajaran dan menyelesaikan permasalahan yang diberikan.

3.    Kuis (Quizzes)

Kuis adalah tes yang dikerjakan secara mandiri dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan siswa setelah belajar kelompok. Hasil tes digunakan sebagai hasil perkembangan individu dan disumbangkan sebagai nilai perkembangan dan keberhasilan kelompok.

4.    Skor kemajuan (perkembangan ) individu

Skor kemajuan individu ini tidak berdasarkan pada skor mutlak siswa, tetapi berdasarkan pada beberapa jauh skor kuis terkini yang melampui rata-rata skor siswa yang lalu.

5.    Penghargaan kelompok

Penghargaan keompok adalah pemberian predikat kepada masing-masing kelompok. Predikat ini diperoleh dengan melihat skor kemajuan kelompok. Skor kemajuan kelompok diperoleh dengan mengumpulkan skor kemajuan masing-masing kelompok sehingga diperoleh skor rata-rata kelompok.

Tabel 03. Langkah-langkah proses pembelajaran model kooperatif tipe STAD


No
Tahap
Tingkah Laku Guru
1.
Tahap pendahuluan
a.     Guru memberikan informasi kepada siswa tentang materi yang akan mereka pelajari, tujuan pembelajaran dan  pemberian motivasi agar siswa tertarik pada materi.
b.     Guru membentuk siswa kedalam kelompok yang sudah direncanakan.
c.     Mensosialiasakan kepada siswa tentang modell pembelajaran yang digunakan dengan tujuan agar siswa mengenal dan memahamimya.
d.    Guru memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.
2.
Tahap pengembangan
a.     Guru mendemonstrasikan konsep atau keterampilan   secara  aktif dengan menggunakan alat bantu atau manipulatif lain.
b.     Guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) sebagai bahan diskusi kepada masing-masing kelompok.
c.     Siswa diberikan kesempatan untuk mendiskusikan LKS bersama kelompoknya.
d.    Guru memantau kerja dari tiap kelompok dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan.
3
Tahap penerapan
a.    Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal-soal yang ada dalam LKS dengan waktu yang ditentukan, siswa diharapkan bekerja secara individu tetapi tidak menutup kemungkinan mereka saling bertukar pikiran dengan anggota yang lainnya.
b. Setelah siswa selesai mengerjakan soal lembar jawaban, kemudian dikumpulkan untuk dinilai.



Keuntungan dan kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe STAD menurut Roestiyah (2001: 17), yaitu :

1.    Keuntungan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, yaitu:
  • Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan keterampilan bertanya dan membahas suatu masalah.
  • Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih intensif mengadakan penyelidikan mengenai suatu masalah.
  • Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan keterampilan berdiskusi.
  • Dapat memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan siswa sebagai individu dan kebutuhan belajarnya.
  • Para siswa lebih aktif bergabung dalam pelajaran mereka dan mereka lebih aktif dalam diskusi.
  • Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan rasa menghargai, menghormati pribadi temannya, dan menghargai pendapat orang lain.


2.    Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, yaitu:

Kerja kelompok hanya melibatkan mereka yang mampu memimpin dan mengarahkan mereka yang kurang pandai dan kadang-kadang menuntut tempat yang berbeda dan gaya-gaya mengajar berbeda.

File Lengkap Bab 1-4 Download di sini! Format MS Office

Comments

Popular posts from this blog

KADERISASI ORGANISASI

METODE PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH

PEMBUATAN ALAT PERAGA “ ULAR PINTAR” DARI TUTUP BOTOL BEKAS